Fikih Kls 7 ( 21 September 20 ) - MTS SA DARUL IHSAN

BELAJAR DAN TERUS BELAJAR

Senin, 21 September 2020

Fikih Kls 7 ( 21 September 20 )

 

MENJAGA KELANGSUNGAN HIDUP MANUSIA
DAN LINGKUNGAN MELALUI PENGENALAN
ALAT-ALAT BERSUCI

 

A.     BERSUCI

1. Pengertian Bersuci

Tahukah kita, bersuci dalam bahasa Arabnya disebut dengan thaharah (.)الطهارة  Menurut arti bahasanya bermakna bersih dan suci dari segala jenis kotoran, baik berupa kotoran tampak mata seperti kencing dan lainnya maupun yang tidak tampak mata, sebagaimana maksiat dengan berbagai bentuknya. Sedangkan arti dalam istilah fikih, thaharah memiliki arti bersih dan suci dari najis dan hadats.

 

2.  Perbedaan Bersuci dan Membersihkan

Bisa kah kita membedakan dua istilah berikut? Istilah yang pertama adalah bersuci dan istilah yang kedua yaitu membersihkan diri. Ayo kita cermati tabel berikut ini!

Unsur-unsurnya

Bersuci

Membersihkan
Diri

Menyertakan niat

Ö

-

Bertujuan untuk membersihkan

Ö

Ö

Tata cara diatur oleh syariat Islam melalui
ketentuan fikih

Ö

-

Mengikuti pola hidup sehat

Ö

Ö

 

Kita sebagai manusia dan makhluk sosial setiap hari selalu membersihkan diri. Setidaknya, manusia mandi dua kali dalam sehari semalam, pagi dan sore hari. Sering pula melakukan pembersihan dalam bentuk lainnya, seperti membasuh muka pada saat terkena debu, kaki yang baru saja berjalan di tempat yang becek, dan selesai makan membasuh tangan. 

 

Mari kita cari persamaan dan perbedaan antara bersuci dan membersihkan  diri! Semua perbuatan membersihkan di atas bukanlah bersuci dalam pengertian fikih.  Membersihkan diri mengacu pada kehendak pribadi kita sebagai pelaku, seperti dengan cara membasuh muka berkali-kali, karena dirasakan rasa panas akibat terkena terik matahari masih terasa dan banyaknya debu yang masih menempel.

 

Sedangkan bersuci dan tata caranya harus mengacu dan mengikuti ketentuan Allah SWT melalui  Rasulullah SAW dan dijelaskan lebih mendalam dan terperinci oleh ulama-ulama fikih.

 

Tujuan membersihkan diri dan bersuci juga berbeda. Membersihkan diri untuk  embersihkan kotoran yang melekat dan mengikuti pola hidup sehat. Bersuci bertujuan agar ibadah yang dilakukan di terima, seperti shalat yang tidak akan diterima di sisi Allah SWT, jika pelakunya tidak dalam keadaan suci.

 

Meskipun demikian, tanpa menjadi tujuan, bersuci dengan sendirinya juga akan mengantar pelakunya bersih dari kotoran dan berpola hidup sehat. Kesimpulannya adalah, ”bersuci sudah pasti menyertakan perbuatan membersihkan diri, tetapi membersihkan diri belum tentu termasuk bagian dari bersuci”.

 

2. Dasar Hukum Bersuci

 

Ayo kita baca, cermati dengan seksama, dan temukan persamaan dan berbedaan  andungan ayat-ayat al-Qur’an dibawah ini:

a)     
Dalam al-Qur’an, Allah SWT berfirman:

 


“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang  yang mensucikan diri“ (QS. Al-Baqarah (1): 222)



b) Allah SWT juga berfiman:

 

 

    Artinya:
     “Di dalamnya terdapat orang-orang yang ingin membersihkan diri. Allah mencintai                                      orang-orang yang bersih“ (QS. Al-Taubah (9): 108)

 

Ayat al-Qur’an di atas memiliki kesamaan kandungan yang sangat erat dengan bersuci. Allah SWT menyukai orang yang membiasakan dan selalu membersihkan diri dengan bersuci, baik badannya, pakaian yang melekat pada tubuhnya, dan lingkungan sekitarnya. Allah Swt juga memerintahkan agar setiap muslim menjadi contoh bagi orang lain, baik keberhasihan yang bersifat dhahir maupun batin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar