Kelas : VII
Mata Pelajaran : PPKN
Materi Daring : Mencatat
dibuku tulis
3. Keberagaman
Agama dan Kepercayaan
Ajaran agama Hindu dan
Budha dibawa oleh bangsa India
yang sudah lama berdagang dengan Indonesia. Ajaran agama Islam dibawa oleh pedagang
Gujarat dan Parsi sekitar abad ke- 13. Kedatanagn bangsa Eropa membawa ajaran
agama Kristen dan Katolik, sedangkan pedagang dari Cina menganut agama Kong Hu
Chu. Berbagai ajaran agama diterima oleh bangsa Indonesia karena masyarakat
sudah mengenal kepercayaan seperti animisme dan dinamisme.
4. Keberagaman Ras
Pada dasarnya, manusia diciptakan dalam
kelompok ras yang berbeda-beda yang merupakan hak mutlak Tuhan Yang Maha Esa.
Istilah ras berasal dari Bahasa Inggris, race. Dalam Undang-Undang Nomor 40
Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis, menyebutkan bahwa
ras adalah golongan bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik dan garis keturunan.
Masyarakat Indonesia memiliki keberagaman
ras. Hal ini disebabkan oleh kedatangan bangsa asing ke wilayah Indonesia,
sejarah penyebaran ras di dunia, serta letak dan kondisi geografis wilayah
Indonesia. Beberapa ras yang ada dalam masyarakat Indonesia antara lain sebagai
berikut.
·
Ras Malayan-Mongoloid yang ada di Sumatra,
Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan, dan Sulawesi.
·
Ras Melanesoid yang mendiami daerah Papua,
Maluku, dan Nusa Tenggara Timur.
·
Ras Asiatic Mongoloid seperti orang
Tionghoa, Jepang, dan Korea. Ras ini tersebar di seluruh Indonesia.
·
Ras Kaukasoid, yaitu orang India, Timur
Tengah, Australia, Eropa dan Amerika.
5. Keberagaman Antargolongan
Manusia hidup bukan hanya dalam
keberagaman suku, agama, dan ras, tetapi juga dalam keberagaman masyarakat.
Keberagaman masyarakat di Indonesia dapat dilihat dari struktur masyarakatnya.
Struktur masyarakat Indonesia menurut Syarif Moeis (2008) ditandai dengan dua
ciri atau dua titik pandang. Pertama, secara horizontal ditandai oleh kenyataan
adanya kesatuan-kesatuan sosial berdasarkan perbedaan-perbedaan suku bangsa,
agama, adat istiadat, dan kedaerahan. Secara vertikal, ditandai dengan adanya
lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup tajam.
Dalam sosiologi, adanya lapisan dalam
masyarakat itu disebut ”Social Stratification” atau kelas sosial. Adanya
perbedaan kelas dalam lapisan masyarakat menyebabkan terjadinya penggolongan
kelas-kelas secara bertingkat. Hal itu diwujudkan dalam kelas tinggi, kelas
sedang, dan kelas rendah dengan ditandai oleh adanya ketidakseimbangan dalam
pembagian hak dan kewajiban individu dan kelompok di dalam suatu sistem sosial.
Selain dilihat dari lapisan masyarakat
atau kelas sosial, keberagaman masyarakat ditandai adanya segmentasi dalam
bentuk kelompok-kelompok yang memiliki kebudayaan yang berbeda satu sama lain.
Kelompok- kelompok tersebut dapat berupa kesatuan-kesatuan sosial dan
organisasi kemasyarakatan. Adanya kelas sosial dan kesatuan sosial membentuk
golongan-golongan di masyarakat.
Keberagaman antargolongan tidak boleh
menyebabkan terjadinya perselisihan dan perpecahan di masyarakat. Adanya
keberagaman antargolongan harus menjadi pendorong terwujudnya persatuan dan
kesatuan bangsa, dan pendorong tumbuhnya kesadaran setiap warga negara akan
pentingnya pergaulan demi memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa misalnya
golongan kelas tinggi membantu golongan kelas rendah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar