Contoh
teks persuasif
MARI KITA SUKSESKAN
PEMBELAJARAN DARING
Pengenalan isu
Pembelajaran
daring masih menjadi tantangan yang besar di Indonesia. Bukan hanya dari segi
infrastruktur yang kurang memadai saja. Namun dari segi kesiapan semua elemen peserta
dan penyelenggara pembelajaran. Betul, tidak semua siswa memiliki gawai. Begitu
pula dengan guru, bisa jadi ada yang tidak memiliki smartphone. Namun
permasalahan lain yang harus dihadapi adalah kesiapan mental, kompetensi, dan
kesungguhan yang dimiliki oleh pendidik dan peserta didik.
Rangkaian argumen
Mengapa
kita harus menyoroti masalah ini? Karena dengan ketersediaan infrastruktur dan
gadget pun hal ini pada akhirnya tetap akan menghantui proses pembelajaran
daring.
Indikasi
dan gejalanya dapat dilihat pada beberapa macam hal. Dari sisi peserta didik,
nyatanya masih banyak yang menyerahkan pendapat atau tugas hasil dari menyalin
mentah-mentah sumber internet. Padahal, seharusnya peserta didik tetap harus
merasa bahwa ia tengah belajar demi pengembangan dirinya sendiri. Sehingga baik
di kelas dan diawasi langsung oleh guru maupun di rumah dengan akses ke
berbagai informasi dari sentuhan jari, siswa harus tetap bersungguh-sungguh
untuk mempelajarinya sendiri tanpa mengandalkan konten internet yang belum
tentu benar.
Bukan
berarti peserta didik tidak boleh mencari referensi. Mencari referensi itu
harus. Anggap berbagai sumber yang ada di internet itu sepeti buku. Maka,
samakan standar kualitas artikel yang kita pilih dengan buku. Jangan asal
memilih artikel yang tidak dapat dipertanggungjawabkan isinya; cari yang memang
berkualitas. Indikasi pembeda artikel yang bagus sangatlah sederhana. Lihat
saja apakah artikel tersebut mencantumkan kutipan ahli dan sumber referensi
(daftar pustaka) buku atau jurnal yang bagus.
Kemudian
jangan hanya cuma menyalin konten yang tersedia di sumber internet saja.
Cobalah setidaknya kemukakan pendapat mu sendiri mengenai materi, jawaban, atau
baiknya referensi yang kamu dapatkan dari internet. Setidaknya, ungkapkan
dengan bahasamu sendiri. Guru akan sangat menghargai kerja keras peserta
didiknya yang belajar bersungguh-sungguh. Lagi pula, hari ini sangat mudah
untuk mengecek konten plagiasi. Sudah banyak berbagai aplikasi daring yang
dapat mendeteksi dokumen hasil tiruan atau kopian dari internet.
Sementara
itu, dari sisi pendidik tampak bahwa banyak guru yang masih ketakutan bahwa apa
yang ia paparkan kepada murid tidak dapat tersampaikan dengan sempurna melalui
pembelajaran daring. Sehingga, faktanya banyak guru yang memberikan terlalu
banyak tugas. Hal tersebut sebetulnya tujuannya sangat baik. Yakni untuk
memastikan muridnya benar-benar memahami materi yang dibawakan dalam
pembelajaran.
Namun
lagi-lagi hal tersebut juga menjadi bukti lainnya bahwa masalah pembelajaran daring
bukan hanya dari segi infrastruktur atau fasilitas saja. Melainkan dari
kesiapan mentalitas dari seluruh elemen peserta dan penyelenggara pendidikan.
Pernyataan Ajakan
Oleh
karena itu, saya kembali mengajak seluruh pihak terkait baik dari sisi peserta
maupun pendidik untuk ikut menyukseskan pembelajaran daring. Saat kita mampu
menyukseskannya, hal ini akan terbawa dan menjadi standarisasi baru pendidikan
kita pula. Artinya, pembelajaran daring ini dapat diaplikaskan di keesokan hari
pula, untuk mengefektifkan pembelajaran tatap muka.
Blended
learning atau pembelajaran campuran adalah salah satu puncak model pembelajaran
terbaik hari ini. Menyukseskan pembelajaran daring atau PJJ akan membawa kita
ke tahap model pembelajaran termutakhir itu pula. Seperti apa blended learning
itu? Kita menggunakan teknologi di kelas sebagai salah satu bagian dari
pembelajaran langsung pula, bukan hanya sekedar media pembelajaran.
Peserta
didik akan mendapatkan pembelajaran yang jauh lebih menyenangkan dan menyerap
dengan sempurna karena sifat teknologi yang menarik dan informatif memberikan
berbagai bahan yang dibutuhkan dalam pembelajaran. Siswa dapat berinteraksi
langsung dengan materi pembelajaran sekaligus mendapatkan bimbingan langsung
dari gurunya di kelas secara bergiliran.
Sementara
itu, pendidik juga akan mendapatkan bantuan yang sangat signifikan dari
teknologi sehingga ia memiliki lebih banyak waktu untuk memperhatikan siswanya
satu per satu. Karena selama ini, sesederhana itulah keinginan guru di kelas
bukan? Namun tanpa adanya teknologi yang menunjang seperti: manajemen kelas,
tugas dan modul pembelajaran interaktif yang menarik, hal tersebut sangatlah
sulit terjadi.
Penegasan Kembali
Maka
dari itu jangan lihat dan jalani keadaan ini dalam keadaan negatif. Cobalah
berusaha untuk bersungguh-sungguh menjalani pembelajaran daring. Bahkan ketika
infrastruktur menjadi kendala, cobalah terus untuk mengusahakannya lewat
berbagai cara meskipun salah satu kesulitan terbesar adalah kesulitan
finansial. Dalam kaitannya dengan hal tersebut kita semua, semua elemen
pembelajaran dan pendidikan harus bekerja sama entah apapun bentuknya baik
urungan atau upaya lain.
Namun
lagi-lagi yang saya tekankan adalah mentalitas, semangat dan pembawaan kita
dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh ini. Lakukanlah dengan
sungguh-sungguh, maka manfaat yang kita rasakan juga akan nyata dan bukan
sekedar angka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar