SEJARAH
KHULAFAURRASYIDIN
Setelah sakit dalam
beberapa minggu, Nabi Muhammad Saw wafat pada hari senin
tanggal 8 Juni 632 (12 Rabiul Awal, 10
Hijriah), di Madinah.
Persiapan pemakamannya
dihambat oleh Umar yang melarang siapapun memandikan atau menyiapkan jasadnya
untuk pemakaman. Ia berkeras bahwa Nabi tidaklah wafat melainkan sedang tidak
berada dalam tubuh kasarnya, dan akan kembali sewaktu-waktu.
Abu Bakar yang kebetulan
sedang berada di luar Madinah, demi mendengar kabar itu lantas bergegas
kembali. Ia menjumpai Umar sedang menahan muslim yg lain dan lantas mengatakan.
Saudara-saudara!
Barangsiapa mau menyembah Muhammad, Muhammad sudah wafat. Tetapi barang-siapa mau menyembah Allah, Allah hidup selalu tak
pernah wafat.
Abu Bakar kemudian
membacakan ayat dari Al Qur’an: Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh
telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah Jika dia wafat atau
dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke
belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun,
dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. (surat Ali
Imran ayat 144)
Umar lantas menyerah dan
membiarkan persiapan penguburan dilaksanakan.
Khulafaurrasyidin berasal dari kata khulafa
dan Rasyidin. Menurut bahasa Khulafa adalah jamakdari kata khalifah
artinya pengganti. Sedangkan Ar Rasyidiin adalah jamak
dari Ar Rosyid yang artinya orang yang mendapat petunjuk. Maka Khulafaur-rasyidin berarti para
pengganti yang mendapat petunjuk.
Jadi Khulafaurrasyidin adalah para
penganti yang mendapatkan petunjuk untuk menggantikan kepemimpinan Islam setelah wafat Rosulullah
Saw.
Yang termasuk kedalam
Khulafaurrasyidin yaitu:
1.
Abu Bakar
Ash Shiddiq
2.
Umar bin Khattab
3.
Ustman Bin Affan
4.
Ali Bin Abi Thalib.
A. Profil Abu Bakar Ash
Shidiq
Abu Bakar adalah gelar
yang diberikan setelah masuk Islam. Nama seblum masuk agama Islam adalah Abdul Ka’bah. Nama aslinya Abdullah
bin Abu Quhafah beliau berasal dari bani
Taim bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Kal Al Quraisy. Abu Bakar lahir pada tahun ke-2
dari tahun gajah atau dua tahun lebih muda dari Nabi Muhammad Saw.
Abu Bakar memiliki budi
pekerti yang baik dan terpuji. Di kalangan bangsawan Qurasy, beliau dikenal
dengan sosok yang ulet dan jujur. Beliau merupakan pedagang yang kaya raya.
Abu Bakar mendapat gelar ash-shidiq atau orang jujur
terpercaya karena beliau orang pertama mempercayai peristiwa perjalanan Nabi
Muhammad dari Mekkah ke Baitul Maqdis di Yerusalem, dilanjutkan dengan
perjalann dari Baitul Maqdis ke Sidrotulmuntaha dalam waktu semalam.
Peristiwa tersebut dikenal dengan peristiwa Isra dan Mi’raj.
Abu Bakar menguarkan
harta bendanya dengan tulus untuk membantu perjuangan dan kejayaan Islam.
Beliau rela mengorbankan harta dan jiwanya untuk kepentingan penyebaran Islam
dan membela Umat Islam.
Dalam salah satu riwayat
Abu Bakar memiliki kekayaan sebesar 40.000 dirham. Tapi setelah masuk Islam
kekayaan belaiu berkurang menjadi 5.000 dirham. Kaena sebagian besar hartanya
beliau berikan kepada fakir miskin dan menolong perjuangan Islam.
Abu Bakar mendampingi
Nabi Muhammad Saw dalam suka dan duka.
Beliau melindungi Nabi Muhammad Saw dari ejekan dan rencana
pembunuhan kafir Quraisy. Beliau selalu setia mendampingi nabi Muhammad Saw dimanapun dan kapanpun.
Pada saat Nabi Muhammad
sakit dan menjelang wafatnya Nabi Muhammad, Abu Bakar sering menggantikan nabi Muhammad
Saw menjadi Imam Shalat. Ketika Nabi Muhammad wafat,
Kaum Anshar mengadakan musyawarah di Saqifah Bani Sa’ad. Mereka membicarakan
sosok pemimpin yang akan menggantikan Nabi Muhammad Saw. Mereka sepakat memilih Abu Bakar sebagai
khalifah atau pengganti Nabi Muhammad.
Para Shahabat membaiat
Abu Bakar Ash-Shidiq. Ali bin Abi Thalib terlambat membait Abu Bakar karena
beliau sibuk mengurus jenazah Nabi Muhammad Saw.
Abu bakar memimpin umat
Islam selama 2 tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar