STRUKTUR PIDATO PERSUASIF
Struktur
teks pidato persuasif terdiri atas beberapa bagian sebagai berikut:
1. Pembukaan
Sama
dengan pidato-pidato lainnya, bagian pembukaan pidato persuasif berisikan:
a. Salam Pembuka
Salam
pembuka pidato bertujuan untuk menyapa para audience.
Salam pembuka biasanya disampaikan sesuai dengan latar belakang dan situasi
pada saat itu, misalnya “Selamat pagi”, “Selamat siang”, atau “Selamat malam”.
b. Ucapan Penghormatan (Sapaan)
Ucapan
penghormatan dilakukan sebagai ucapan terima kasih serta bentuk rasa
hormat untuk para hadirin yang bersedia hadir. Ucapan penghormatan ini
biasanya disampaikan dengan urutan mulai dari hadirin atau tamu undangan dengan
kedudukan tertinggi hingga terendah secara jabatan.
c. Ucapan Syukur
Ucapan
syukur diucapkan sebagai ucapan terimakasih kepada Tuhan karena
telah memberikan kesempatan untuk bisa mengadakan acara dan juga kesempatan
bagi pembicara serta seluruh hadirin untuk berkumpul pada acara tersebut.
2. Isi Pidato
Pada
bagian ini, pembicara akan menyampaikan pendapat, gagasan, alasan,
serta informasi-informasi penting yang relevan dengan topik pidato,
serta bertujuan untuk mengajak atau mendorong para pendengar untuk melakukan
sesuatu.
Pada
bagian isi, sebaiknya digunakan data yang aktual serta dapat meyakinkan
audiens. Selain itu, digunakan juga kata-kata atau kalimat yang sifatnya
mengajak dan menggugah.
3. Penutup Pidato
Pidato
persuasif umumnya ditutup dengan kesimpulan, saran, serta harapan dari
pembicara. Selain itu, disertakan juga kalimat atau pernyataan terakhir yang
semakin menguatkan dan meyakinkan para audiens untuk melakukan sesuatu yang
tadi sudah dibahas di isi pidato.
Terakhir,
pembicara bisa menyampaikan ucapan terima kasih serta permohonan maaf apabila
terdapat salah kata atau ucapan selama menyampaikan pidato.
METODE PIDATO PERSUASIF
Metode
penyampaian pidato persuasif dibagi menjadi empat, yaitu:
1. Metode Impromptu
Metode
impromptu merupakan metode penyampaian pidato yang dikerjakan secara
tiba-tiba atau dadakan, tanpa adanya persiapan apapun dari pembicara.
Isi
yang ada di pidato juga langsung disesuaikan dengan situasi di lapangan pada
saat itu juga. Metode ini biasa digunakan apabila pada acara tersebut, pihak
yang seharusnya menyampaikan pidato tiba-tiba berhalangan hadir tanpa
pemberitahuan. Sehingga penyampaian pidato dialihkan kepada pihak lain.
2. Metode Ekstemporan
Metode
ini dilakukan tanpa menggunakan naskah pidato, namun pada metode
ini, pembicara masih memiliki kesempatan untuk membuat kerangka isi pidato.
3. Metode Membaca Naskah
Metode
ini dilakukan dengan membawa naskah teks pidato dan membacanya
pada saat acara berlangsung.
4. Metode Menghafal
Metode
ini dilakukan dengan menghafal naskah pidato yang sudah
disiapkan sebelumnya, sehingga pembicara tidak perlu membawa teks pada saat
berpidato di depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar